Tanpa gembar-gembor sebagai Pejuang
Tauhid Sejati, Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah alhamdulillah berhasil
meng-Islamkan orang-orang kafir yang sebelumnya menyembah berhala dan
tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabinya. Mereka menjadi penyembah
Allah semata. Itulah Tauhid!
Wali Songo berhasil meng-Islamkan
orang-orang di Jawa yang dulunya Hindu, menjadi menyembah Allah semata.
Itulah yang namanya dakwah Tauhid. Mereka merubah tradisi masyarakat
sebelumnya seperti 7 hari menjadi tahlilan dengan membaca kalimah
Syahadan: Tidak ada Tuhan selain Allah.
Sementara
para ulama penerusnya pun berhasil meng-Islamkan penduduk Papua yang
sebelumnya menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme menjadi hanya
menyembah Allah. Itulah dakwah kepada Tauhid yang sejati.
Dakwah dilakukan dengan cara yang baik dan damai.
Ini beda dengan dakwahnya “Pejuang
Tauhid” Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang menggunakan pedang
memerangi dan membunuh ummat Islam di Jazirah Arab termasuk Mekkah dan
Madinah. Masak orang Islam yang jelas-jelas sudah menyembah Allah dan
tidak menyekutukanNya diperangi dan dibunuh. Apa benar begitu?
Sebaliknya, belum pernah terdengar Muhammad bin Abdul Wahhab memerangi orang-orang kafir atau meng-Islamkannya.
Jarang pula kita melihat kaum Wahabi
meng-Islamkan orang-orang kafir. Yang dibahas paling masalah bid’ah,
furu’iyah, khilafiyah, dsb sambil menyebut obyek dakwahnya sebagai Ahlul
Bid’ah, Sesat, Musyrik, Kafir, dsb. Bagaimana bisa mereka meng-Islamkan
orang-orang yang bukan Islam sebagaimana yang telah dilakukan oleh para
Wali Songo dan penerusnya?
Orang yang ziarah kubur kemudian
mendoakan mayat dianggap sebagai penyembah kuburan. Orang yang berteduh
di pohon kemudian berdoa kepada Allah dan mengucapkan rasa syukur,
dituduh sebagai Penyembah Pohon. Harusnya didengar dulu isi doanya pakah
minta kepada Pohon atau kepada Allah.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !